Sabtu, 15 Mei 2010

Gugurlah, Hati

GUGURLAH, HATI
oleh Ingeborg Bachmann

Hati, gugurlah dari pohon waktu,
berguguran, dedahannya, dari demam reranting,
yang dahulu memeluk matahari,
gugur dan luruh, seperti air mata jatuh dari mata yang melebar!

Sepanjang hari, helai ikal itu terbang dihela angin
demi hijaunya dahi negeri Tuhan,
di balik baju, mendera pukulan
di luka-luka yang menganga.

Maka tegaklah, kala punggung lembut awan
masih mau membungkuk padamu,
terimalah bukan demi apa pun, kala Hymettos
masih mau kerubuti sarang madumu.

Sebab di negeri manusia, tangkai sedikitlah artinya di musim kemarau,
matahari, apa artinya dibanding besarnya kemaluan mereka.

Dan kesaksian yang telah diberikan hatimu?
Berayun ia antara hari esok dan kemarin,
sunyi dan asing,
dan apa yang ia hantam,
luruh berguguran dari waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar