Sabtu, 15 Mei 2010

Surat-surat Cinta Melayang Ke Sana Kemari, Lalu Jatuh

SURAT-SURAT CINTA MELAYANG KE SANA KEMARI, LALU JATUH
oleh Mirela Ivanova

Setiap kata kukecup,
utamanya sayap
kata, utamanya
jiwa kata,
koma-komanya,
titik-titiknya, goyang dan
gairahnya dan
akhirnya
namamu.

Lalu kuhapus dengan tombol delete
setiap kata, sayap kata,
jiwa kata, koma-komanya,
titik-titiknya, goyang dan gairahnya
dan akhirnya namamu.

Setiap yang berputar-putar kuhapus,
terombang-ambingnya dari tidak ke ya,
hilangnya keseimbangan
dan baurnya satu sama lain.
Kota-kota dan kereta-kereta kuhapus
juga pelukan-pelukan di setiap musim panas,
Pesonamu kuhapus, lebat hujan, kamar
dan tubuhmu, timpa cahaya dan galau, telanjang dan putih
di tengah-tengah kamar, berikut tiga perkawinan
dan dua belahan Jerman, kuhapus kamu.
Milikku yang sangat berarti dan mudah pecah dan mahal
seperti perkamen Kristus yang tak tersingkap
artinya, kuhapus kamu dengan herpes
di setiap gigil musim gugur.
Dengan udara berpeluh demam, detak jantung,
rintih, larut, tidur lagi dan lagi.
Dengan aspirin dan tetes obat kuhapus kamu,
dengan teh kamila dan balsem kayu putih,
yang perlahan dan lama kubalur
di tubuhmu yang perlahan dan panjang.
Dengan segala cerlangmu yang naif kuhapus kamu,
dengan kesombongan, dengan lidah yang bergumam,
dengan lengan yang merengkuh lebar-lebar
dan jemari yang lahap.
Kuhapus kamu, yang sedang merenung di depan sup,
yang sedang asyik baca buku, yang tertimpa cahaya dan galau,
yang teramat berarti, yang cantik
dan kukasihi, kuhapus kamu
dan kuhapus pula diriku,
cinta ini kuhapus,
karena tak pantas kita untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar