Irama Itu Pilih Aku
oleh Mahmud Darwish
Irama itu pilih aku, gelenyar di dalam diriku
Aku nada biola, bukan penggeseknya
Kenangan dan aku, bersemuka
Dalam diriku, berkata-kata gema benda-benda
maka aku berkata...
Setiap kali kusimak batu,terdengar olehku rintih
seekor merpati putih kepadaku:
Saudaraku! Aku saudari kecilmu
Untuknya lalu kutuang air mata kata-kata
Dan setiap kali kulihat ranting paternoster
di jalan menuju awan
kudengar hati seorang ibu
berdetak dalam diriku:
Aku perempuan yang dipegat
Untuknya lalu kukutuk jengkrik malam
Dan setiap kali kupandangi cermin di bulan
kulihat cinta dalam sosok setan
yang menatapku dan berkata:
Aku selalu ada
Tetapi kau tiada akan kembali seperti kala kutinggalkan kamu
Kau tiada akan kembali, pun aku tiada akan kembali
Irama itu lalu menggenapkan melodinya
dan menggelenyar di dalam diriku...
Sabtu, 15 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar